PENGORGANISASIAN DAN
PENGEMBANGAN MASYARAKAT (PPM)
Disusun
untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas 1 yang diampu oleh
Ibu
Sugih Wijayanti, M.Kes
Oleh
Achdiat Ibnu Oktofihansyah
Ahmad Munir
Astrid Dyah Febri Diane
Bekti Anita Oktaviani
Nur’aini
PRODI DIII KEPERAWATAN
SEMARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, karena penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul “ Pengorganisasian dan Pengembangan
Masyarakat (PPM)” dengan baik. Penulis menyadari bahwa laporan ini belum
sempurna, hal ini dikarenakan masih terbatasnya kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun.
Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
- Bapak Budi Widiyanto, MN selaku Koordinator Dosen Keperawatan Komunitas 1
- Ibu Sugih Wijayanti, M.Kes selaku dosen pengampu Keperawatan Komunitas 1
- Orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a dan motivasi kepada penulis, dan
- Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Demikian kata pengantar dari penulis, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Semarang, September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………….. i
Kata Pengantar ………………………………………………..ii
Daftar Isi………………………………………………………iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………….1
B. Rumusan Masalah…………………………………………1
C. Tujuan Penulisan………………………………………….2
BAB II Pembahasan
A. Pengorganisasian
Masyarakat……………………………..3
B. Pengembangan Masyarakat……………………………….11
BAB III Penutup
A. Kesimpulan………………………………………………..13
B. Saran……………………………………………………….14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengorganisasian
dan pengembangan masyarakat (PPM) atau community organization or
comunity development (COCD) merupakan perencanaan,
pengorganisasian, atau proyek dan atau pengembangan berbagai aktivitas
pembuatan program atau proyek kemasyarakatan yang tujuan utamanya meningkatkan
taraf hidup atau kesejahteraan sosial masyarakat.Sebagai suatu kegiatan
kolektif, PPM melibatkan beberapa aktor, seperti pekerja sosial,
masyarakat setempat, lembaga donor, serta instansi terkait yang saling bekerja
sama mulai dari perancangan, pelaksanaan, samapai evaluasi terhadap program
atau proyek tersebut.
PPM
sangat memperhatikan keterpaduan antara sistem klien dengan
lingkungannya.Sistem klien bisa bervariasi, mulai dari individu, keluarga, RT,
tempat kerja, rumah sakit dll.Dalam PPM, pekerja sosial menempatkan masayarakat
sebagai sistem klien dan sistem lingkungan sekaligus.Karenanya pengetahuan dan
ketrampilan yang harus dikuasai oleh pekerja sosial yang akan terlibat dalam
PPM meliputi pengetahuan tentang masyarakat, organisasi sosial, perkembangan,
perilaku manusia, dinamika kelompok, program sosial dan pemasaran sosial.
B. Rumusan
masalah
1.
Apakah definisi pengorganisasian masyarakat ?
2.
Apa sajakah aspek penting dalam
pengorganisasian masyarakat ?
3.
Apa sajakah langkah-langkah dalam melakukan
pengorganisasian masyarakat ?
4.
Apa sajakah pentingnya pengorganisasian
masyarakat ?
5.
Apa sajakah prinsip-prinsip dalam
pengorganisasian masyarakat ?
6.
Apakah definisi pengembangan masyarakat
?
7.
Apa sajakah unsur-unsur penting dalam
pengembangan masyarakat ?
8.
Apa sajakah langkah-langkah dalam
pengembangan masyarakat ?
9.
Apa sajakah bentuk program pengembangan
masyarakat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui definisi pengorganisasian masyarakat.
2. Untuk
mengetahui aspek penting dalam pengorganisasian masyarakat.
3. Untuk
mengetahui langkah-langkah dalam melakukan pengorganisasian masyarakat.
4. Untuk
mengetahui pentingnya pengorganisasian masyarakat.
5. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip dalam pengorganisasian masyarakat.
6. Untuk
mengetahui definisi pengembangan masyarakat.
7. Untuk
mengetahui unsur-unsur penting dalam pengembangan masyarakat.
8. Untuk
mengetahui langkah-langkah dalam pengembangan masyarakat.
9. Untuk
mengetahui bentuk program pengembangan masyarakat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengorganisasian Masyarakat
1. Definisi
Community Organization adalah suatu
proses untuk memelihara keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan
sumber-sumber kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat tertentu atau suatu
bidang kegiatan tertentu (Arthur Dunham, 1958).
Community Work adalah suatu proses
membantu masyarakat untuk memperbaiki masyarakatnya melalui kegiatan yang
dilakukan secara bersama-sama (Alan Twevetrees, 1993). Masyarakat dalam konteks
pengembangan dan pengorganisasian, diartikan sebagai sebuah ‘tempat bersama’
yakni sebuah wilayah geografi yang sama (Mayo, 1998), misalnya RT,RW,kampung di
pedesaan, perumahan di perkotaan.
Menurut Murray G. Ross, PPM adalah suatu
proses ketika suatu masayarakat berusaha menentukan kebutuhan-kebutuhan atau
tujuan-tujuannya, mengatur atau menyusun, mengembangkan kepercayaan dan hasrat
untuk memenuhinya, menentukan sumber-sumber (dari dalam ataupun dari luar
masyarakat), mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pemenuhan
kebutuhan-kebutuhannya ini, dan dalam pelaksanaan keseluruhannya, memperluas
dan mengembangkan sikap-sikap dan prakti-praktik kooperatif dan kolaboratif di
dalam masyarakat.
Tujuan pengorganisasian masyarakat adalah mewujudkan suatu
perubahan sosial yang transformatif dengan berangkat dari apa yang dimiliki
oleh masyarakat yang bersangkutan.
2. Aspek
– Aspek Pengorganisasian
Aspek
penting
dalam pengorganisasian yaitu :
a) Proses
1) Merupakan
proses yang terjadi secara sadar, tetapi mungkin juga tidak.
2) Dalam
proses ditemukan unsur-unsur kesukarelaa. Kesukarelaan timbul karena keinginan
untuk memenuhi kebutuhan sehingga mengambil inisiatif atau prakarsa untuk
mengatasinya.
3) Kesukarelaan
juga terjadi karena dorongan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kelompok atau
masyarakat.
4) Kesadaran
terhadap kebutuhan dan masalah yang dihadapi biasanya ditemukan pada segelintir
orang yang kemudian melakukan upaya menyadarkan masyarakat untuk mengatasinya.
b. Masyarakat
Masyarakat dapat
diartikan sebagai :
1) Kelompok
yang mempunyai batas-batas geografis: Desa, kelurahan, kecamatan, dst.
2) Suatu
kelompok dari mereka yang mempunyai kebutuhan bersama dari kelompok yang lebih
besar.
3) Kelompok
kecil yang menyadari suatu masalah harus dapat menyadarkan kelompok yang lebih
besar.
4) Kelompok
yang secara bersama-sama mencoba mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhannya.
c. Berfungsinya
Masyarakat
Untuk dapat
memfungsikan masyarakat, maka harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menarik
orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja untuk membentuk
kepanitiaan yang akan menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
2) Membuat
rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat.
3) Melakukan
upaya penyebaran rencana atau kampanye untuk mensukseskan rencana tersebut
3. Langkah-Langkah
dalam Pengorganisasian Masyarakat
Menurut “Adi Sasongko
(1978)”, langkah-langkah dalam pengorganisasian masyarakat adalah :
a.
Persiapan
Sosial
Tujuan persiapan sosial
adalah mengajak berpartisipasi atau peran serta masyarakat sejak awal kegiatan,
sampai dengan perencanaan program, pelaksanaan hingga pengembangan program
kesehatan masyarakat. Kegiatan-kegiatan dalam persiapan sosial ini lebih
ditekankan kepada persiapan-persiapan yang harus dilakukan baik aspek teknis,
administratif dan program-program kesehatan yang akan dilakukan.
1) Tahap
Pengenalan Masyarakat
Dalam tahap awal ini
kita harus datang ketengah-tengah masyarakat dengan hati yang terbuka dan
kemauan untuk mengenal sebagaimana adanya, tanpa disertai prasangka buruk
sambil menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan.
2) Tahap
Pengenalan Masalah
Dalam tahap ini
dituntut suatu kemampuan untuk dapat mengenal masalah-masalah yang memang
benar-benar menjadi kebutuhan masyarakat. Beberapa pertimbangan yang dapat
digunakan untuk menyusun skala prioritas penanggulangan masalah adalah :
a) Beratnya
Masalah. Seberapa jauh masalah tersebut menimbulkan gangguan terhadap
masyarakat.
b) Mudahnya
Mengatasi.
c) Pentingnya
Masalah bagi Masyarakat, yang paling berperan disini adalah subyektivitas
masyarakat sendiri dan sangat dipengaruhi oleh kultur budaya setempat.
d) Banyaknya
Masyarakat yang Merasakan Masalah,misalnya perbaikan gizi, akan lebih mudah
dilaksanakan diwilayah yang banyak balitanya.
3) Tahap
Penyadaran Masyarakat
Tujuan tahap ini adalah
menyadarkan masyarakat agar mereka tentang tahu dan mengerti masalah-masalah
kesehatan yang mereka hadapi sehingga dapat berpartisipasi dalam
penanggulangannya serta tahu cara memenuhi kebutuhan akan upaya pelayanan
kesehatan sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada. Agar masyarakat dapat
menyadari masalah dan kebutuhan mereka akan pelayanan kesehatan, diperlukan
suatu mekanisme yang terencana dan terorganisasi dengan baik, untuk itu
beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka menyadarkan masyarakat :
a) Lokakarya
Mini Kesehatan.
b) Musyawarah
Masyarakat Desa. (MMD).
c) Rembuk
Desa.
b.
Pelaksanaan
Setelah rencana
penanggulangan masalah disusun dalam lokakarya mini, maka langkah selanjutnya
adalah melaksanakan kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan
penanggulangan masalah kesehatan masyarakat adalah :
- Pilihlah
kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
- Libatkan
masyarakat secara aktif dalam upaya penanggulangan masalah.
- Kegaitan
agar disesuaikan dengan kemampuan, waktu, sumber daya yang tersedia di
masyarakat.
- Tumbuhkan
rasa percaya diiri masyarakat bahwa mereka mempunyai ke mampuan dalam
penanggulagan masyarakat.
c.
Evaluasi
Penilaian dapat
dilakukan setelah kegiatan dilaksanakan yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu. Dalam penilaian dapat dilakukan dengan :
1) Penilaian
selama kegiatan berlangsung.
· Disebut
juga penilaian formatif = monitoring.
· Dilakukan
untuk melihat apakah pelaksanaan kegiatan yang telah dijalankan apakah telah
sesuaI dengan
perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun.
perencanaan penanggulangan masalah yang telah disusun.
2) Penilaian
setelah Prgram selesai dilaksanakan.
· disebut
juga penilaian sumatif= penilaian akhir program.
· Dilakukan
setelah melalaui jangka waktu tertentu dari kegiatan yang dilakukan.
· Dapat
diketahui apakah tujuan atau target dalam pelayanan kesehatan telah tercapai
atau belum.
· Perluasan
Perluasan merupakan
pengembangan dari kegiatan yang dilakukan dan dapat dilaksankan dalam 2 cara :
· Perluasan
Kuantitatif
Perluasan dengan
menambah jumlah kegiatan yang dilakukan, baik pada wilayah setempat maupun pada
wilayah lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
· Perluasan
Kualitatif
Perluasan dengan
meningkatkan mutu atau kualitas kegiatan yang telah dilaksankan sehingga dapat
nmeningkatkan kepuasan dari masyarakat yang dilayani.
4. Pentingnya Pengorganisasian
Masyarakat
a. Masyarakat masih
dalam posisi yang lemah, seningga diperlukan wadah yang sedemikian rupa dapat
dijadikan wahana untuk perlindungan dan peningkatan kapasitas bargaining
b. Kenyataan masih
adanya ketimpangan dan keterbelakangan, dimana sebagian kecil memilki akses dan
asset untuk bisa memperbaiki keadaan, sementara sebagian besar yang lain tidak.
Kenyataan ini menjadikan perubahan pada posisi sebagai jalan yang paling
mungkin untuk memperbaiki keadaan. Tentu saja pengorganisasian tidak selalu
bermakna persiapan melakukan perlawanan terhadap tekanan dari pihak-pihak
tertentu, tetapi juga dapat bermakna sebagai upaya bersama dalam menghadapi
masalah-masalah bersama seperti bagaimana meningkatkan produksi, memperbaiki
tingkat kesehatan masyarakat, dan lain-lain.
5. Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
Masyarakat
Berdasarkan dari definisi dan
pengertian pengorganisasian masyarakat, agar tujuannya dapat terwujud dan tidak
keluar dari kerangka kerja pengorganisasian masyarakat maka ada prinsip-prinsip
yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Keberpihakan
Pengorganisasian masyarakat harus menitikberatkan pada lapisan bawah yang selama ini selalu dipinggirkan, sehingga yang menjadi basis pengorganisasian adalah masyarakat kelas bawah, tanpa mempunyai prioritas keberpihakan terhadap masyarakat kelas bawah seringkali pengorganisasian yang dilakukan terjebak pada kepentingan kelas menengah dan elit dalam masyarakat.
Pengorganisasian masyarakat harus menitikberatkan pada lapisan bawah yang selama ini selalu dipinggirkan, sehingga yang menjadi basis pengorganisasian adalah masyarakat kelas bawah, tanpa mempunyai prioritas keberpihakan terhadap masyarakat kelas bawah seringkali pengorganisasian yang dilakukan terjebak pada kepentingan kelas menengah dan elit dalam masyarakat.
b. Pendekatan holistic
Pengorganisasian masyarakat harus
melihat permasalahan yang ada dalam masyarakat secara utuh dan tidak sepotong-sepotong,
misalnya; hanya melihat aspek ekonomi saja, tetapi harusdilihat dari berbagai
aspek sehingga pengorganisasian yang dilaksanakan untuk mengatasi berbagai
aspek dalam masyarakat.
c. Pemberdayaan
Muara dari pengorganisasian masyarakat adalah agar masyarakat berdaya dalam menghadapi pihak-pihak di luar komunitas (pelaku pembangunan lain; pemerintah, swasta atau lingkungan lain pasar, politik, dsb), yang pada akhirnya posisi tawar masyarakat meningkat dalam ber hubungan dengan pemerintah dan swasta.
Muara dari pengorganisasian masyarakat adalah agar masyarakat berdaya dalam menghadapi pihak-pihak di luar komunitas (pelaku pembangunan lain; pemerintah, swasta atau lingkungan lain pasar, politik, dsb), yang pada akhirnya posisi tawar masyarakat meningkat dalam ber hubungan dengan pemerintah dan swasta.
d. HAM
Kerja-kerja pengorganisasian masyarakat tidak boleh bertentangan dengan HAM.
Kerja-kerja pengorganisasian masyarakat tidak boleh bertentangan dengan HAM.
e. Kemandirian
Pelaksanaan pengorganisasian masyarakat harus ditumpukan pada potensi yang ada dalam masyarakat, sehingga penggalian keswadayaan masyarakat mutlak diperlukan. Dengan demikian apabila ada faktor luar yang akan terlibat lebih merupakan stimulan yang akan mempercepat proses perubahan yang dikehendaki. Apabila hal kemandirian tidak bisa diwujudkan, makaketergantungan terhadap faktor luar dalam proses pengorganisasian masyarakat menjadi signifikan. Kemandirian menjadi sangat penting karena perubahan dalam masyarakat hanya bisa terjadi dari masyarakat itu sendiri.
Pelaksanaan pengorganisasian masyarakat harus ditumpukan pada potensi yang ada dalam masyarakat, sehingga penggalian keswadayaan masyarakat mutlak diperlukan. Dengan demikian apabila ada faktor luar yang akan terlibat lebih merupakan stimulan yang akan mempercepat proses perubahan yang dikehendaki. Apabila hal kemandirian tidak bisa diwujudkan, makaketergantungan terhadap faktor luar dalam proses pengorganisasian masyarakat menjadi signifikan. Kemandirian menjadi sangat penting karena perubahan dalam masyarakat hanya bisa terjadi dari masyarakat itu sendiri.
f. Berkelanjutan
Pengorganisasian masyarakat harus dilaksanakan secara sistematis dan masif, apabila tujuannya adalah untuk meningkatkan posisi tawar masyarakat, oleh sebab itulah dalam melaksanakan pengorganisasian masyarakat harus mampu memunculkan kader-kader masyarakat dan pengorganisasi lokal, karena merekalah yang akan terus mengembangkan pengorganisasian yang sudah jalan sehingga kegiatan ini terjamin keberlanjutannya.
Pengorganisasian masyarakat harus dilaksanakan secara sistematis dan masif, apabila tujuannya adalah untuk meningkatkan posisi tawar masyarakat, oleh sebab itulah dalam melaksanakan pengorganisasian masyarakat harus mampu memunculkan kader-kader masyarakat dan pengorganisasi lokal, karena merekalah yang akan terus mengembangkan pengorganisasian yang sudah jalan sehingga kegiatan ini terjamin keberlanjutannya.
g. Partisipatif
Salah satu budaya yang dilahirkan oleh Orde Baru adalah budaya bisu dimana masyarakat hanya dijadikan alat untuk legitimasi dari kepentingan kelompok dan elit. Kondisi semacam ini tercermin dari kegiatan pengerahan masyarakat untuk mencapai kepentingan-kepentingan sesaat, oleh sebab itulah dalam pengorganisasian masyarakat harus diupayakan keterlibatan semua pihak terutama masyarakat kelas bawah. Partisipasi yang diharapkan adalah partisipasi aktif dari anggota sehingga akan melahirkan perasaan memiliki dari organisasi yang akan dibangun.
Salah satu budaya yang dilahirkan oleh Orde Baru adalah budaya bisu dimana masyarakat hanya dijadikan alat untuk legitimasi dari kepentingan kelompok dan elit. Kondisi semacam ini tercermin dari kegiatan pengerahan masyarakat untuk mencapai kepentingan-kepentingan sesaat, oleh sebab itulah dalam pengorganisasian masyarakat harus diupayakan keterlibatan semua pihak terutama masyarakat kelas bawah. Partisipasi yang diharapkan adalah partisipasi aktif dari anggota sehingga akan melahirkan perasaan memiliki dari organisasi yang akan dibangun.
h. Keterbukaan
Sejak awal dalam pengorganisasian masyarakat harus diupayakan keterbukaan dari semua pihak, sehingga bisa dihindari intrik dan provokasi yang akan merusak tatanan yang telah dibangun. Pengalaman yang ada justru persoalan keterbukaan inilah yang banyak menyebabkan perpecahan dan pembusukan dalam organisasi masyarakat yang telah dibangun.
Sejak awal dalam pengorganisasian masyarakat harus diupayakan keterbukaan dari semua pihak, sehingga bisa dihindari intrik dan provokasi yang akan merusak tatanan yang telah dibangun. Pengalaman yang ada justru persoalan keterbukaan inilah yang banyak menyebabkan perpecahan dan pembusukan dalam organisasi masyarakat yang telah dibangun.
i. Tanpa kekerasan
Kekerasan yang dilakukan akan menimbulkan
kekerasan yang lain dan pada akhirnya menjurus pada anarkhisme, sehingga
diupayakan dalam berbagai hal dalam pengorganisasian masyarakat harus mampu
menghindari bentuk-bentuk kekerasan baik fisik maupun psikologi dengan demikian
proses yang dilakukan bisa menarik simpati dan dukungan dari berbagai kalangan
dalam melakukan perubahan yang akan dilaksanakan.
j. Praxis
Proses pengorganisasian masyarakat harus dilakukan dalam lingkaran Aksi-Refleksi-Aksi secara terus menerus, sehingga semakin lama kegiatan yang dilaksanakan akan mengalami peningkatan baik secara kuantitas dan terutama kualitas, karena proses yang dijalankan akan belajar dari pengalaman yang telah dilakukan dan berupaya untuk selalu memperbaikinya.
Proses pengorganisasian masyarakat harus dilakukan dalam lingkaran Aksi-Refleksi-Aksi secara terus menerus, sehingga semakin lama kegiatan yang dilaksanakan akan mengalami peningkatan baik secara kuantitas dan terutama kualitas, karena proses yang dijalankan akan belajar dari pengalaman yang telah dilakukan dan berupaya untuk selalu memperbaikinya.
k. Kesetaraan
Budaya yang sangat menghambat perubahan masyarakat adalah tinggalan budaya feodal. Oleh sebab itu pembongkaran budaya semacam ini bisa dimulai dengan kesetaraan semua pihak, sehingga tidak ada yang merasa lebih tinggi (superior) dan merasa lebih rendah (inferior), dengan demikian juga merupakan pendidikan bagi kalangan kelas bawah untuk bisa memandang secara sama kepada kelompok-kelompok lain yang ada dalam masyarakat, terutama dalam berhubungan dengan pemerintah dan swasta.
Budaya yang sangat menghambat perubahan masyarakat adalah tinggalan budaya feodal. Oleh sebab itu pembongkaran budaya semacam ini bisa dimulai dengan kesetaraan semua pihak, sehingga tidak ada yang merasa lebih tinggi (superior) dan merasa lebih rendah (inferior), dengan demikian juga merupakan pendidikan bagi kalangan kelas bawah untuk bisa memandang secara sama kepada kelompok-kelompok lain yang ada dalam masyarakat, terutama dalam berhubungan dengan pemerintah dan swasta.
Yang perlu
dipikirkan mengenai pengorganisasian masyarakat:
1)
Mengutamakan yang terabaikan (pemihakan kepada yang
lemah dan miskin)
2)
Merupakan jalan memperkuat masyarakat, bukan
sebaliknya
3)
Masyarakat merupakan pelaku, pihak luar hanya sebagai
fasilitator
4)
Merupakan proses saling belajar
5)
Sebagai bagian dari upaya mengoptimalkan capaian
6)
Bersedia belajar dari kesalahan
7)
Terbuka, bukan merupakan usaha pembentukan kelompok
eksklusif
B. Pengembangan
Masyarakat
1. Definisi
Pengembangan masyarakat / CD (Community
Development) adalah pengembangan yang lebih mengutamakan sifat fisik
masyarakat. CD mengutamakan pembangunan dan perbaikan atau pembuatan
sarana-sarana sosial ekonomi masyarakat. Misalnya; pelatihan mengenai gizi,
penyuluhan KB, bantuan hibah, bantuan sekolah dan sebagainya.
Tujuan pengembangan masyarakat
adalah menumbuhakan rasa percaya diri, menimbulkan rasa
bangga, semangat, dan gairah kerja, meningkatkan dinamika masyarakat untuk membangun, meningkatkan
kesejahteran masyarakat.
2. Unsur-Unsur Penting dalam Pengembangan
Masyarakat
a. Program
terencana dan terfokus pada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh dari masyarakat yang
bersangkutan
b. Mendorong
swadaya masyarakat
c. Adanya bantuan
teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau organisas- organisasi
sukarela
d. Mempersatukan
berbagai spesialisasi sepeti kesehatan masyarakat, pertanian, peternakan,
pendidikan dan kesejahteraan keluarga untuk membantu masyarakat
3. Langkah-langkah
Pengembangan Masyarakat
Untuk mengembangkan dan meningkatkan dinamika
masyarakat, hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
a. Ciptakan kondisi agar
potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
b. Pertinggi mutu potensi
yang ada
c. Usahakan kelangsungan
kegiatan yang sudah ada
d. Tingkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
Pengembangan masyarakat membantu manusia mengubah sikapnya
terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk berorganisasi,
berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Pembangunan ekonomi terjadi
bila masyarakat melaksanakan program-program pembangunan fisik tanpa
mengembangkan kapasitas manusianya.
4. Bentuk-Bentuk Program
Pengembangan Masyarakat
Menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis program
dalam usaha pengembangan masyarakat, yaitu :
a.
Program integratif – Memerlukan pemgembangan melalui koordinasi
dinas-dinas teknis
b.
Program adaptis – Fungsi pengembangan masyarakat cukup
ditugaskan pada salah satu kementrian
c.
Program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah
tertentu dan program disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan
Penjabaran secara operasional dari bentuk program pengembangan
masyarakat ini sebagai berikut :
· Biarkan agar
masyarakat sendiri yang menentukan masalah, baik yang dihadapi secara
perorangan atau kelompok
· Biarkan agar
masyarakat sendiri yang membuat analisis untuk selanjutnya menyusun rencana
usaha perbaikan yang akan dilakukan
· Biarkan agar
masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk melaksanakan usaha perbaikan
tersebut
· Sedapat mungkin digali
dari sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri dan kalau betul-betul
diperlukan dimintakan bantuan dari luar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Community Organization adalah suatu
proses untuk memelihara keseimbangan antara kebutuhan-kebutuhan sosial dengan
sumber-sumber kesejahteraan sosial dari suatu masyarakat tertentu atau suatu
bidang kegiatan tertentu. Tujuan
pengorganisasian masyarakat adalah mewujudkan suatu perubahan sosial yang transformatif
dengan berangkat dari apa yang dimiliki oleh masyarakat yang bersangkutan. Dalam menyusun pengorganisasian
masyarakat dibutuhkan 3 aspek yang meliputi proses, masyarakat, dan
berfungsinya masyarakat. Untuk memulai mengorganisasikan masyarakat dibutuhkan
persiapan social (pengenalan masyarakat, pengenalan
masalah, penyadaran masyarakat), pelaksanaan, dan evaluasi. Pengorganisasian
masyarakat dirasa sangat penting karena masyarakat masih dalam posisi yang lemah serta kenyataan masih
adanya ketimpangan dan keterbelakangan masyarakat. Sehingga diperlukan wadah yang sedemikian rupa dapat
dijadikan wahana untuk perlindungan dan peningkatan kapasitas. Selanjutnya, untuk mewujudkan
pengorganisasian masyarakat maka ada prinsip-prinsip yang harus diperhatikan,
yaitu: keberpihakan, pendekatan holistic, pemberdayaan, HAM,
kemandirian, berkelanjutan, partisipatif, keterbukaan, tanpa
kekerasan, praxis, dan kesetaraan,
Pengembangan masyarakat / CD (Community
Development) adalah pengembangan yang lebih mengutamakan sifat fisik
masyarakat. CD mengutamakan pembangunan dan perbaikan atau pembuatan
sarana-sarana sosial ekonomi masyarakat. Misalnya; pelatihan mengenai gizi,
penyuluhan KB, bantuan hibah, bantuan sekolah dan sebagainya. Tujuannya untuk menumbuhakan
rasa percaya diri,
menimbulkan rasa bangga, semangat, dan gairah kerja, meningkatkan
dinamika masyarakat untuk membangun, dan meningkatkan kesejahteran masyarakat. Unsur-unsur penting dalam
pengembangan masyarakat adalah program yang dilaksanakan terfokus, mendorong
tumbuhnya swadaya masyarakat, adanya bantuan teknis,
dan mempersatukan berbagai spesialisasi. Selanjutnya, langkah-langkah untuk pengembangan masyarakat
adalah menciptakan kondisi agar potensi setempat
dapat dikembangkan dan dimanfaatkan, mempertinggi
mutu potensi yang ada, mengusahakan kelangsungan
kegiatan yang sudah ada, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Menurut Mezirow, ada 3 (tiga)
jenis program dalam usaha pengembangan masyarakat, yaitu Program integrative,
program adaptis, dan program proyek – dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada
wilayah tertentu dan program disesuaikan khusus kepada daerah yang
bersangkutan.
B.
Saran
Sebagai petugas kesehatan, seorang
perawat khususnya perawat komunitas diharapkan mampu mengaplikasikan teori
pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dengan baik. Untuk itu, seorang
perawat diharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di masyarakat
agar dapat disalurkan dan direalisasikan dengan baik.
mana daftar pustakanya ??- Astrid Diane
BalasHapusar Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Dikutip dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/571a3cc8a3c9df700a0b29304ec3c5ae.pdf. Diakses pada Minggu, 08 November 2020.
BalasHapus